Kenalan dan Ngobrol Santai soal ICoFR
- Angela Simatupang

- May 15
- 2 min read
Halo! Kamu lagi cari tahu soal ICoFR? Pas banget! Sekarang kita bakal ngobrol santai soal apa itu ICoFR, kenapa penting banget buat bisnis, gimana cara mulainya, dan gimana ngejaganya biar tetap jalan terus. Cocok buat kamu yang kerja di keuangan, audit, atau bahkan manajemen yang pengin laporan keuangannya lebih cakep dan terpercaya.
1. Kenapa ICoFR Itu Penting Banget?
Coba bayangin kamu mau ambil keputusan penting, misalnya ekspansi bisnis. Tapi ternyata datanya ngaco. Nah, di sinilah ICoFR berperan. ICoFR (Internal Control over Financial Reporting) itu semacam sistem pengaman yang bantu perusahaan memastikan laporan keuangan mereka itu akurat, bisa dipercaya, dan nggak ada "bumbu-bumbu" yang nggak seharusnya.
Beberapa manfaat nyata ICoFR:
Laporan Keuangan Lebih Akurat & Bisa Diandalkan: Artinya, manajemen dan investor bisa ambil keputusan dengan tenang.
Mencegah Kesalahan & Kecurangan: Kontrol yang baik bikin potensi salah saji atau fraud bisa ditekan dari awal.
Jaga Reputasi Perusahaan: Laporan keuangan yang terus-terusan akurat = investor makin percaya.
Patuh Regulasi: Buat bank di Indonesia, POJK 15/2024 mewajibkan punya sistem pengendalian pelaporan keuangan yang kuat.
Contoh: Salah satu perusahaan manufaktur besar sempat direpotin karena laporan keuangannya harus direvisi berkali-kali. Setelah mereka beresin ICoFR-nya (pakai kerangka COSO, audit internalnya dimaksimalkan), akhirnya nggak ada lagi revisi besar-besaran. Investor pun balik percaya.
2. Gimana Cara Mulai Implementasi ICoFR? (Tenang, Step-by-Step Kok)
Mau mulai ICoFR nggak perlu langsung ribet. Ini dia langkah-langkah praktisnya:
Langkah 1: Cek Kesiapan Dulu
Cek budaya kerja: udah "peduli kontrol" belum?
Tim keuangannya siap? Sistem IT-nya mendukung?
Langkah 2: Pilih Kerangka yang Pas
Banyak yang pakai COSO karena simpel dan diakui internasional.
Di COSO ada 5 komponen penting: Lingkungan pengendalian, Penilaian risiko, Aktivitas kontrol, Informasi & komunikasi, dan Pemantauan.
Langkah 3: Ajak Semua Orang Ikut Terlibat
ICoFR bukan kerjaan tim accounting dan finance doang. Orang operasi, IT, bahkan manajemen perlu diajak mikir dan jalan bareng.
Langkah 4: Pakai Pendekatan Top-Down
Mulai dari risiko paling besar di laporan keuangan, baru ke bawah ke proses-proses bisnis.
Fokusin kontrol di area yang paling rawan salah saji.
Langkah 5: Rancang & Jalankan Kontrol
Contoh: kontrol approval pengeluaran, rekonsiliasi bank, otorisasi jurnal.
Pastikan kontrol dijalanin sesuai yang didesain.
Langkah 6: Uji Coba Dulu Sebelum "Go Live"
Coba uji 1 siklus dulu, misalnya siklus pendapatan. Biar yakin semua kontrol jalan sesuai rencana.
3. Biar ICoFR Tetap Jalan dan Nggak Cuma Angin Lalu
Setelah implementasi, tantangan selanjutnya: gimana ngejaga ICoFR tetap hidup. Ini dia tipsnya:
Audit Internal = Teman Baik
Tim audit internal bisa bantu cek apakah kontrolnya masih jalan.
Mereka juga bisa kasih saran kalau ada yang mulai melenceng.
Manfaatkan Teknologi
Sekarang banyak sistem IT atau software GRC yang bisa bantu monitor otomatis.
Misal: sistem kasih notifikasi kalau ada transaksi aneh yang butuh dicek.
Evaluasi Berkala = Wajib
Minimal tiap tahun cek lagi: risikonya masih sama nggak? Ada proses baru?
Jangan lupa update kontrol kalau ada perubahan.
Dokumentasi Jangan Dilupakan
Bikin SOP, flowchart, dan dokumentasi lain. Ini ngebantu pas audit dan kalau ada orang baru.
Simpan juga bukti pelaksanaan kontrol, kayak log persetujuan atau hasil rekonsiliasi.
ICoFR itu kayak fondasi rumah buat laporan keuangan.
Kalau fondasinya kuat, bangunan di atasnya juga aman.
Tapi kalau rapuh? Bisa-bisa roboh kena angin masalah.
Jadi, yuk bangun dan terapin ICoFR bareng-bareng.
Buat laporan keuangan yang nggak cuma cantik di atas kertas, tapi juga bisa dipercaya!







Comments